Bayang-bayang Efisiensi anggaran belanja negara terhadap sektor pelayanan publik

seluruh aspek pemerintahan baik di pusat maupun daerah harus mengencangkan ikat pinggang untuk memenuhi efisiensi anggaran

PEMERINTAHAN

MJK

person holding white and red plastic pack
person holding white and red plastic pack

Setelah dikeluarkannya instruksi presiden mengenai efisiensi dan penghematan anggaran pada semua Lembaga dan Kementerian, distorsi terhadap lembaga pemerintah mulai muncul di permukaan.

Badan Kepegawaian Negara pada tanggal 30 Januari 2025 mengeluarkan nota dinas sebagai respon instruksi presiden tentang penghematan tersebut, diantaranya adalah menetapkan besar maksimal alokasi BBM pejabat, juga peniadaan alokasi dana jamuan pimpinan, belanja kantor, pest control dan lain sebagainya. Bayangan aksi penghematan di BKN ini adalah contoh bagaimana seluruh aspek pemerintahan baik di pusat maupun daerah harus mengencangkan ikat pinggang untuk memenuhi efisiensi anggaran sebesar 300an triliun tersebut.

Tendensi reaksi penghematan anggaran 2025 Terhadap Pelayanan Publik

Penjabaran efisiensi terhadap prioritas layanan sektor publik kemungkinan akan memberi dampak pada sektor-sektor publik, seperti sektor kesehatan (pengurangan subsidi alat medis non-esensial), pendidikan (penundaan renovasi gedung sekolah non-prioritas), transportasi umum (optimisasi rute kurang efisien), waktu tunggu layanan dasar (BPJS, administrasi publik) ataupun terhambatnya pembangunan infrastruktur pendukung (contoh: maintenance jalan kabupaten)

Proyeksi Dampak Aspek

Ribka Kussoy, S.Ak., M.Acc. staff Bidang Akuntansi BKAD Provinsi Sulawesi Utara saat ditanyakan pendapat pribadinya tentang optimalisasi pelaksanaan efisiensi dan penghematan ini menjelaskan bahwa kebijakan ini berpotensi memicu trade-off antara penghematan fiskal dan kualitas layanan, tetapi bisa juga menjadi katalis transformasi sistem pelayanan publik jika diimplementasikan dengan baik seperti monitoring ketat alokasi anggaran, smart spending dan penggunaan teknologi.

"Jika kita melihat efisiensi anggaran ini dari sisi positifnya, kita dapat melakukan optimalisasi sambil memberikan kualitas pelayanan yang terbaik kepada masyarakat" tambah alumni FEB Program Master Akuntansi Universitas Gadjah Mada ini.

Author: MJK